My Brother and Football



S
eorang anak lelaki yang berasal dari suatu daerah di Jawa Tengah, Muhammad Ihwan Hanif itulah dia lahir di Purwokerto, 14 Agustus 1999. Dia adalah seorang anak yang sangat menyukai sepak bola. Ketertarikannya terhadap sepak bola pun sudah di perlihatkan sejak ia masih kecil.

Hanif, begitu ia dipanggil, ketertarikannya ini muncul juga karna ayahnya yang juga memang sangat menyukai sepak bola. Ia mulai terjun  ke dunia persepak bolaan ketika umurnya baru 7 tahun atau pada saat ia duduk di kelas 2 SD. Ia dicarikan tempat pelatihan sepak bola oleh ayahnya, ia pun sangat antusias. Akhirnya ayahnya pun memutuskan supaya ia masuk dalam club sepak bola Browidjoyo.

Hari pertama latihan ia ikuti dengan sangat baik,ia merasa sangat bersemangat, padahal pada saat pertama latihan ia belum memiliki persiapan yang cukup mulai dari sepatu, baju, dan perlengkapan lainnya. Pada saat pertama latihan ia hanya menggunakan sepatu dan perlengkapan lain seadanya. Dan  pada saat ia kembali, ia pun meminta sepatu bola untuk pertama kalinya ke ayahnya. Ayahnya pun mengiyakan, tetapi karna ini masih awal ayahnya hanya membelikannya sepatu biasa yang ada di pinggir jalan yang pada saat itu harganya masih sekitar lima puluh ribu rupiah, namun Hanif sama sekali tidak merasa keberatan.    

Masuk latihan kedua, ia masih sama bersemangatnya sepeti latihan pertama. Tapi mungkin kali ini ia lebih merasa senang karna ia telah memakai sepatu bola barunya. Latihan pun berjalan dengan
lancar. Latihan demi latihan pun ia lewati dengan baik. Dan akhirnya ia pun bertemu dengan hari dimana ia bertanding dengan teman satu tim nya untuk pertama kalinya. Mungkin karna ini pertandingan pertama dan belum ada pengalaman sama sekali, maka tim nya pun kalah. Rasa kecewa pasti ada, tapi ia dapat menerimanya.

Kembali dari pertandingan tadi, ia pun lebih menekuni latihan rutinnya. Dan bertemu dengan pertandingan  selanjutnya. Kerja sama tim pun makin baik dan kompak. Namun sayang, bila bertemu dengan adu finalti tim ini masih kurang beruntung. Kembali rasa kecewa pun datang. Pertandingan demi pertandingan pun Hanif lewati bersama teman satu tim nya. Mulai dari pertandingan persahabatan, liga-liga baik di dalam maupun di luar kota, dan juga uji coba dengan tim lain. Karna waktu dan juga latihan yang mereka tempuh selama ini, mereka pun berhasil mendapat juara.

Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhannya pun bertambah. Ia kembali membeli perlengkapan sepak bola yang ia butuhkan, Semula yang ia hanya membeli di pinggir-pinggir jalan, sekarang ia telah memasuki sebuah toko sepatu yang sebenarnya. Kualitas sepatunya pun semakin baik karna diikuti juga dengan kemampuan dan prestasinya.

Ketika ia lulus dari SD dan akan ke SMP, ia pun mencoba untuk mendaftar ke sekolah olahraga. Setelah perjuangan yang berat pada saat seleksi akhirnya ia pun dapat masuk ke SMP itu. Di seklahnya, ia pun juga mendapat pelatihan dan ia pun terpilih dalam tim inti. Selain itu kini Hanif juga telah memiliki peralatan yang cukup, dan juga kini sepatunya yang harganya lebih dari 10 kali lipatnya sepatu yang ia beli pertama, lebih tepatnya, kini sepatunya berharga lebih dari satu juta rupiah.

Berbagai pertandingan pun ia lakoni. Dan yang belum lama ini terlaksana adalah Liga Pelajar Indonesia (LPI), mereka berhasil menjadi wakil dari D.I.Y yang maju ke final. Di final mereka berhadapan dengan Sumatera, namun karna suatu faktor, mereka pun harus puas berada di posisi kedua.

Tidak hanya di sekolah sepak bola (SSB)  dan di sekolah saja, Hanif juga mengikuti pelatihan di PAB (Pencarian Anak Berbakat) D.I.Y. Disana pun ia juga mendapat prestasi yang baik, bahkan ia telah di ajak untuk ikut bermain dengan  tim senior. Jika ada club gabungan  ia pun menjadi salah satu daftar yang akan dipanggil untuk ikut bergabung. Contohnya yang baru-baru ini adalah ketika bergabung dengan SSB HW yang akan  mewakili D.I.Y di pertandingan Piala Ketua PSSI di Jakarta.

Selain bermain, Hanif juga sering menjadi anak gawang pada pertandingan-pertandingan besar. Dan yang terbaru adalah pertandingan Timnas U-19 vs Pra-Pon D.I.Y di Mandala Krida, Jum’at 6 Februari 2014 kemarin. 



Nida Fatikhah Ramadhani

0 komentar:

Posting Komentar

 
라마다니 Blog Design by Ipietoon