Mahabhakti XXVI dan PTA XXXV
Ambalan Ratnaningsih dan Alibasyah
Mahabhakti
pertama ku, entahlah seperti kemah tapi aku rasa ini lebih dari kemah-kemah
yang pernah ku alami sebelumnya di tingkat SD dan SMP. Jelas, waktu pertama
rencana ini diumumkan, kesel iya, males jelas. Sebenernya ini lebih karna
pengalaman sewaktu SMP dulu yang ‘sedikit’tidak menyenangkan. Kembali mencoba
beradaptasi dengan alam, hidup mandiri, gotong royong, dan prihatin.
Oke, hari
pertama, kukira perjalanan hanya dengan menggunakan bis, ternyata tidak, kami
disuruh untuk menempuh jarak yang cukuup jaauuh (menurut saya, entah yang lain)
untuk sampai ke bumi perkemahan kami, Kepurun. Melewati pos demi pos, melewati
tantangan demi tantangan melewati lintasan demi lintasan, dan melewati hewan
demi hewan (oke nid, cukup) ya seperti itulah, banyak yang kami temukan selama
perjalanan. Setelah perjalanan yang jaauuuh itu, kami pun sampai di pos
terakhir. Di pos terakhir kami dipersilahkan untuk mengambil tenda, patok, juga
tongkat, setelah itu mengambil barang-barang dan muai mendirikan tenda
(astagaa, ndiriin tenda, ini yang pertama bagi sayaaa :o). Malam harinya kami
melaksanakan proses PTA.
Hari ketiga, hari
yang ‘lumayan’ enak, karna hampir seharian penuh kegiatan kami hanya
lomba-lomba, walaupun paginya kami ada perjalanan lagi (jalan mulu cape atuh
kak, eh duuuh -__-) selain itu ada lomba
masak, kepram, cca (iya bukan sih?), sedang aku sendiri mengikuti lomba
dragbar. Setelah jum’atan pun kami masih berlomba-lomba ria, kali ini lebih
ramai, karna ini adalah lomba futsal. Malamnya kami diajak untuk menonton film.
Entah film apa, karna yang kulihat hanya hitam alias tidur (cape kak...). Dan
setelah beberapa saat kemudian, aku terbangun denga kondisi teman-teman yang
lain sudah siap untuk keluar (duh puless banget ya nid).
Dan sampailah
kami dihari terakhir (aaa... seneng banget demi apa XD), hari dimana kami
bersiap untuk pulang kerumah. Pagi harinya, kami sudah berkemas-kemas juga kami
telah melipat kembali tendanya (bahasanya apa sih?) dalam keadaan semula,
mengembalikan ke tempat semula, dan juga kerja bakti kecil-kecilan. Setelah itu
kami upacara penutupan dan pembagian hadiah. Acara selesai, kami pun pulang
(ayeeee..tamatlah sudaah).
Banyak
pengalaman yang kami dapat. Dari mulai pengalaman yang menyenangkan sampai pengalaman yang tidak menyenangkan. Tapi ya,
mau tidak mau, dan kami pun berhasil melewati empat hari itu dengan ‘cukup’
baik.
0 komentar:
Posting Komentar